Sunday, April 28, 2013

Hanya Sejengkal dari Imaji

Malam memanggil saya pulang
kamar yang lelah itu seperti bergetar
saya membuka jendela agar sisa hujan bergegas masuk
tak ada sajak hari ini
itu kata jendela yang berderit engselnya
ah ranting yang basah

Bulan di langit
tertutup awan hujan
saya merindukan seorang perempuan
entah berapa depa jaraknya dari tempat saya berdiri
tapi katamu, hanya sejengkal saja dari imaji

(teringat a.m)

Plm, april 2013

Kenyataan 24 Jam

Kita adalah kenyataan 24 jam yang mencemaskan
Bedil, bom, surat kabar, mal, dan telepon pintar adalah teror yang tak pernah jera menghampiri kita
dunia menjadi sesuatu yang asing
Namun kita tetap saja minum teh dengannya setiap sore seakan dunia adalah kawan lama yang berkunjung membawa kabar baik dari masa lalu

april 2013

Gagasan Masa Depan

saya membakar dini hari dengan gagasan-gagasan tentang masa depan
sebab kita tidak lagi memiliki sejarah, namun sejarahlah yang menguasai kita
sementara segelintir orang menjadikan sejarah makanan penutup usai pesta

Udara dan Mesiu

subuh yang beku
hening menghimpit
saya mencatatkan sebuah impian
lewat guntingan poster dari jalanan tanpa nama
dan menitipkan pada kereta api dan gerbong-gerbong yang dingin
masinis menghirup kopi, uapnya sudah lenyap sejak minggu lalu
saya sangsi apakah catatan impian itu akan tiba tepat waktu
sebab udara kian berbau mesiu, tanda harapan sudah tak ada


Episode Sore

sebuah episode sore
mengirimkan kembali kenangan
seiris masa silam
tentang sesuatu yang terbungkam

awan senja jatuh ke dalam cangkir saya
tempat pertanyaan-pertanyaan mengalir
wadah keragu-raguan terserakkan

27/04/13

Subuh dan Masa Lalu

Subuh yang mengembalikan masa lalu
hampir membuat saya kehilangan fajar
gerbong yang dikunyah malam
melintas lelah
Bayangan yang dibawanya telah lumer dipanggang luka
seperti abad-abad lampau yang kian disisihkan sejarah
Di persimpangan itu kelu menodong saya
sebutir peluru  ditawarkan
Pilihannya, lewat tengkorak kepala
atau tepat ke jantung menembus dada


Plm, 27 apr '13

Sunday, April 07, 2013

Dendam

Saya tengah memanggang amarah
Saya mendidihkan dendam
Saya menyimpan kesumat
Entah kapan akan tertumpah
"Bangsat!"
Wajah-wajah hewan
Menyambangi saya setiap dini hari
Hingga kantuk menguap
Jiwa seperti digarang
Saya lelah
Tetapi belum mau mengalah

Thursday, February 07, 2013

Kabar Pagi


: ch

Dihadang sunyi
Hilang
Belimbing di muka rumah terkantuk
Kabar tak jua tiba
Abu-abu langit pagi
Koran Minggu menunggu
Seperti di simpang jalan
Di kota yang asing
Tempat bertanya hanya tiang beku
Memecah hari dengan pisau gelisah
Sungguh hari-hari yang memenjara


Jarak Malam


mengenang c

Jarak membentang
Seperti kisah Rorojongrang
Dalam sekejap batas menghadang
Meradang dalam belantara
Tidak ada cahaya menembus
Gelap, duka, membuat terbata-bata
Hari-hari menjadi sobekan luka
Pedih yang terus berulang
Kami menjadi orang asing di dalam rumah
Kata-kata mengirimkan kebisuan
Selalu terbentur kisah-kisah haram

Jarak malam
Kita menjauh, seprti perahu meninggalkan bandar
Tanpa doa orang-orang di darat

Perihal Hujan


Hujan yang memecah Jumat
Ada yang mengetuk hari saya
Jalanan becek, air memercik bebas
Ada bayangan yang memudar
Perlahan menghilang
Tinggal kesendirian
yang menutut pertanggungjawaban
Hujan terus memaksakan kehendaknya untuk turun ke bumi

Wednesday, December 05, 2012

Surat



pro  sw

Dik,
Kakak tidak datang
Jangan tunggu
Hanya sajak yang bisa kakak kirim
Mungkin bisa jadi pelipur hari-harimu
Kala sedih mengguncang
Kala harapan terputus
Kala kekuatan itu seakan lenyap
Jika saja itu mengganggumu buang saja
Ke sungai tanpa nama
Biarkan mengalir muara
Jangan tengok lagi         

Dik,
Kakak tidak bisa datang
Di hari bahagiamu

Sajak Sebatang Kretek Dimakan waktu


pro: SW

Sebatang kretek  dimakan waktu
Tak berdaya
Lunglai semasa, habis sudah
Bagai rindu yang usai
Karena dimakan waktu
Jarak itu tiba
Tanpa suara ia ada
Begitu saja
Peluit kereta membakar masa lalu

Rupa Malam


Pecahan itu meronta
Namun gagap berbahasa
Gelap membenturkan dirinya pada detik yang diam
Tak ada murka, hanya ketakutan tanpa kendali
Ah apakah ini cinta yang harus mati
Diterjang kegelisahan
Patah
Hilang
Api nyaris padam
Menyerah saja tidak mungkin
Jika harus hilang, hilanglah
waktu mendakwa

selamat jalan….

5 desember 2012

Tuesday, December 22, 2009

Menjelang Natal di Kota Kita

Membakar sale tengah malam menjelang natal
mal pun hingar bingar
sementara iklan telah mengubah kami
menjadi zombie yang berkelana di taman Charles-Keith,
Gucci, Elle, Prada, Chanel sampai Guess

di antara pohon natal kami meneguk Heineken hingga mata memerah
sambil membaca kidung malam suci bersama-sama
"Ah, keterasingan. Selamat datang!"
Trixie meminta kado, bulan yang ragu
aku tak akan pulang natal ini
kirim salam saja buat teman-teman
yang menonton peragaan busana natal di Fashion TV


Kb jeruk, 22 November 2009

Tuesday, December 08, 2009

Santika Premiere, Yogyakarta




Usai hujan petang itu
Kupilih kata dari tanah basah
Dan pendar lembab udara
Lalu kubakar dengan ilusi
Dalam catatan gelisah tanpa sebab
Perempuan yang berdiri
Mengingatkanku pada masa lalu
Entah dimana
Mungkin di sebuah ujung tanpa alamat jelas

Usai hujan petang itu
Sambil mengunyah kenangan
Kubaca suasana
Dirimu tak juga beranjak dari panggung imaji

Ya, meski sekejap
Kau tinggalkan jejak
Yang tidak terhapus begitu saja
Meski hujan menggerusnya semalaman

Malam itu kuketuk jendela kamar
Berharap pantulan dirimu hadir di situ.

Yogyakarta, 30 Mei 2009

Yogyakarta, 30 Mei 2009



Kota ini selaku mengingatkanku pada Rendra
Kisah cinta pertama pada kata-kata
Dalam Sajak-sajak Sepatu Tua
Jalan Sagan, Jalan Sawojajar, dan Jalan Ungaran
Juga pada sahabat lama

Sekarang, kota ini akan selalu membawa kenangan
Tentang perempuan yang melepaskan ikatan rambutnya
Ketika bergegas meninggalkan lorong hotel itu
Tanpa pernah kutahu banyak tentang dirinya

Kebon Jeruk, 2 Juni 2009

Keretaku Masuk Tugu




Hampir kehabisan kata ketika keretaku memasuki Tugu
Sepi bertebaran di lantai yang dingin
Sementara tik tok jam terus terdengar lelah
Koran yang lesu masih tergulung di kantong
Sajakku mencari-cari dirimu
Detak roda besi telah membawa pergi kata-kata
Yang tersisa hanya penantian yang panjang

Kb Jeruk 5 Nov ‘09

Wednesday, November 11, 2009

Malam Jelaga




Usai hujan
malam jelaga
sepi tumbuh di beranda
sajak kecil terbawa angin perpisahan
Moongate* mengiringi guguran duka

Kb Jeruk, 11 November 2009


*) Komposisi Secret Garden dalam Dawn of New Cetury